Kuda Lombok dan Sumbawa sudah terkenal keunggulannya. Balap kuda jadi
salah satu olahraga khas di Nusa Tenggara. Selain Sumba, ada juga di
Lombok. Bedanya, yang ini tradisional. Lebih ngeri dan seru untuk
ditonton.
Dalam rangkaian acara Festival Bau Nyale, diadakan
balap kuda tradisional. Kenapa disebut tradisional, karena, menurut
Ketua Panitia Balap Kuda Tradisional, Arif Rahman Hakim, standar yang
berlaku di lomba ini cukup sederhana.
"Tujuannya untuk hiburan
masyarakat, karena ini pesta rakyat, maka dari itu disebutnya
tradisional," ujarnya kepada detikTravel beberapa waktu lalu.
Ada
3 kelas yang dilombakan di sini yaitu kelas A, B, dan C. Masing-masing
kelas ditentukan dengan tinggi dan jenis kuda yang akan dilombakan.
Panjangnya trek juga bergantung kelas.
Trek yang disediakan
sepanjang 1.200 meter, dengan kontur yang tidak terlalu rata. Pembatas
treknya menggunakan tali dengan tiang-tiang bambu. ada karung yang
dilebarkan untuk jadi pembatas.
Yang gila ada di ujung titik
start. Ada tali panjang yang akan dipegangi oleh para panitia. Tali ini
menjadi pembatas, sekaligus penjaga para penonton.
Nah, mengapa
dipegangi, karena nantinya, tali ini akan berpindah. Para penonton pun
turut berpindah. Karena tempat yang tadinya untuk menonton awal balap,
akan menjadi area balap. Sehingga, para penonton harus peka saat disuruh
berpindah posisi.
Area ini berada di tepi Pantai Seger, Lombok
Tengah, dan selalu berlangsung di sana setiap tahunnya. Penonton yang
ikut bisa mengikuti acara ini selama 3 hari sebelum puncak Bau Nyale.
Menonton pacu kuda di tepi pantai, seru banget!
Balap Kuda Tradisional di Lombok
In
Travel
//
//